04 Februari 2012

Menyikapi Budaya Copy Paste


Budaya plagiat telah merajalela dan kebiasaan copy paste telah bergentayangan di mana-mana. Buat sebagian penulis hal ini sangat meresahkan dan mengganggu kreativitas. Bagaimana tidak marah dan resah, jika karya yang dibuat dengan sekuat tenaga akhirnya dijiplak orang lain. Sungguh ini sangat menyebalkan! Namun sudahlah tak usah terlalu dipikirkan. Perkembangan teknologi jugalah yang mendukung hal ini bisa terjadi. Untuk itu dibutuhkan sikap bijak menyikapi kasus ini.


Buat para blogger korban plagiat, tenang saja tetaplah menulis jangan perdulikan orang lain yang akan mengintai hasil karya. Positive thinking sajalah, anggaplah mereka sebagai fans fanatic yang selalu mencontoh setiap gerak-gerik idolanya. Seperti halnya di dunia perfilman dan keartisan kadang-kadang para fans dandan habis-habisan untuk meniru si bintang pujaan. Jadi berbanggalah ketika ada yang mencontoh karya kamu. Itu adalah bukti bahwa kamu bagus dan hebat.

Dan buat para plagiat saya punya beberapa pesan.

Pertama stop budaya copy paste. Saya jadi teringat kata guru SD “jangan mencontek nanti kamu nggak pintar-pintar”. Mencontek, copy paste atau menjiplak itu nggak ada gunanya. Kalau pun ada yang memuji hasil contekan tersebut itu hanyalah pujian semu bukan sesuatu yang nyata. Bukankah akan lebih menyenangkan jika pujian tersebut untuk hasil karya sendiri?

Ingat budaya ini selain merugikan orang lain juga bisa merugikan diri sendiri. Kebiasaan ini  hanya akan menjerumuskan diri dalam jurang kemalasan. Akibatnya muncul ketergantungan akan karya orang lain.  Kekurangan ide terus menjiplak karya orang lain? Stop itu bukan alasan. Di dunia ini banyak sekali hal-hal yang menarik untuk dibahas. Itu tergantung bagaimana ketelitian dan kesensitifan dalam melihat persoalan yang ada.

Charge percaya diri dan make a different. Sadarilah bahwa manusia diciptakan sangat eksklusif oleh Tuhan, bahkan anak kembar identik pun tak akan bisa sama persis. Semuanya memiliki kekhasan dan keunikan masing-masing. Teliti diri sendiri dan temukan hal hebat yang bisa dikembangkan. Jangan malu-malu untuk menunjukkan apa yang diminati dan diingini. Jangan terlalu berpikir apakah orang akan suka atau tidak. Lakukan saja apa yang terbaik. Jangan takut gagal. Dedy Cobuzier pernah berkata “manusia itu boleh gagal tapi tidak boleh menyerah” jadi berusahalah. Semangat!!

Jadilah diri Anda sendiri. Siapa lagi yang bisa melakukannya lebih baik selain diri Anda sendiri. ~Frank Giblin~

Semoga hari esok dunia perbloggingan lebih berwarna lagi tanpa harus ada yang meniru atau menjiplak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tinggalkan kritik dan saran untuk menjadikan blog ini semakin baik. Terima kasih kunjungannya.